Minggu, 30 Oktober 2011

SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA (PMI)

http://artikel-ksr.blogspot.com/2009/02/sejarah-pmi-berdirinya-palang-merah-di.htmlSEJARAH PMI

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat. Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.

Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.

PERAN DAN TUGAS PMI
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

Tugas Pokok PMI :
+ Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana
+ Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan
+ Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
+ Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980)
Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.

SEKILAS KINERJA PMI DARI MASA KE MASA

Dasawarsa I 1945 -1954
Pada masa perang kemerdekaan RI, peranan PMI yang menonjol adalah di bidang Pertolongan pertama, Pengungsian, Dapur Umum, pencarian dan pengurusan repatriasi, bekerjasama dengan ICRC dan Palang Merah Belanda untuk Romusha, Heiho , Tionghoa; anak-anak Indo Belanda dan 35.000 tawanan sipil Belanda dan para Hoakian yang kembali ke RRC. Sementara itu diadakan pula pendidikan untuk para juru rawat yang akan dikirim ke pos-pos P3K di daerah pertempuran.
Saat itu sudah ada 40 cabang PMI di seluruh Indonesia dan setiap cabang memiliki dua buah Pos P3K sebagai Tim Mobil Collone.
Rumah Sakit Umum Palang Merah di Bogor yang semula di bawah pengelolaan Nerkai, pada tahun 1948 disumbangkan kepada PMI Cabang Bogor dengan nama Rumah Sakit Kedunghalang dan sejak tahun 1951 dikelola menjadi Rumah Sakit Umum PMI hingga sekarang.
PMI juga mulai menyelenggarakan kegiatan pelayanan sumbangan darah yang masih terbatas di Jakarta dan beberapa kota besar seperti Semarang, Medan, Surabaya dan Makasar dengan nama Dinas Dermawan Darah.

Dalam peristiwa pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), PMI bekerjasama dengan ICRC melaksanakan pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh Dr. Bahder Djohan dan BPH Bintara berupa Rumah Sakit terapung di Ambon. Juga diadakan penyampaian berita keluarga yang hilang/ terpisah serta mengunjungi tawanan.

PMI mulai mengembangkan kegiatn kepemudaan dengan 7.638 anggota remaja di 29 Cabang PMI. Bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Guru, murid dan anak-anak sepakat membentuk unit PMR di sekolah-sekolah, penerbitan majalah PMR, korespodensi, pertukaran album, lomba, pameran lukisan, serta penyelenggaraan sanatoria (perawatan paru-paru untuk anak-anak).

DASAWARSA II 1955 - 1964
Akibat Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat dan Permesta di Sulawesi Utara, Markas Besar PMI mengirimkan kapal-kapal PMI ke daerah tersebut untuk menjemput orang-orang asing di sana dan juga mengirimkan 4 tim medis ke Sumatera serta 6 tim ke Sulawesi Utara.
Setelah Presiden Soekarno mencetuskan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Irian Barat pada tanggal 19 Desember 1961, Pengurus Besar PMI memanggil Kesatuan Sukarela seluruh Cabang untuk siap siaga. Kemudian terbentuklah Kesatuan Nasional yang terdiri dari 11 cabang yang telah diseleksi. Sukarelawan Palang Merah yang ditugaskan sebagai perawat berjumlah 259 orang dan 770 orang sebagai cadangan.

Pada peristiwa Aru 15 Januari 1952, yaitu tenggelamnya Kapal Perang RI Macan Tutul, sebanyak 55 orang awak kapal perang tersebut menjadi tawanan Belanda sehingga atas permintaan Menteri/KSAL, PMI menghubungi ICRC untuk menangani tawanan tersebut. Berkat usaha Sekjen PBB, pihak Belanda menyetujui penyerahan awak kapal di Singapura.
Pada tahun 1963 ketika Gunung Agung di Bali meletus , PMI bersama Dinkes Angkatan Darat RI membantu penanggulangan para korban bencana tersebut.

Ketika Tim Kesatuan Nasional PMI ke Kalimantan Barat dalam rangka Dwikora (Dwi Komando Rakyat), telah dikirimkan Tim Kesehatan Nasional untuk membantu Operasi TUMPAS di Sulawesi Selatan.

DASA WARSA III 1965-1975
Penerbitan Surat Keputusan mengenai Peraturan menteri Kesehatan RI No.23 dan No.024 mengenai pengakuan Pemerintah RI untuk pertamakali terhadap keberadaan Usaha Transfusi Darah (UTD) PMI.
Dalam peringatan HUT PMI ke-25 , 17 September 1970 , Pengurus Besar PMI mengeluarkan suatu medali khusus dan penghargaan kepada perintis-perintis PMI, seperti: Drs. Moh. Hatta dan Prof. Dr. bahder Johan dan Pengurus PMI Daerah/Cabang seluruh Indonesia.
Setahun kemudian ,1971 diresmikan berdirinya suatu DAJR (Dinas Ambulance Jalan Raya) Jakarta - Bandung sebanyak 7 pos yang dipusatkan di RSU-PMI Bogor. Ambilans yang digunakan adalah ambulance Falcon yang dilengkapi personil, alat-alat pertolongan pertama, dan telepon radio.

DASAWARSA IV 1975 -1984
Kerjasama PMI-ICRC
PMI mulai berperan di Timor Timur bulan Agustus 1975 sejak mengalirnya pengungsi Timor Timur ke perbatasan Timor Barat di Atambua. Operasi kemanusiaan di Dili dimulai bulan Desember 1975 atas permintaan PSTT (Pemerintah Sementara Timor Timur). Kemudian kelak pada bulan Oktober tahun 1979 PMI bekerja sama dengan ICRC mulai membuka pos bantuan relief di 7 Kecamatan terpencil di Timor Timur.
Atas permintaan Pemerintah RI, PMI didukung UNHCR membentu pengungsi Vietnam di Pulau Galang dalam bidang kesehatan dan kesejahtraan social, antara lain dengan mendirikan RS Pulau Galang. PMI juga mengadakan Tracing and Mail Service bekerjasama dengan ICRC.

Bencana Alam
Ketika gempa bumi melanda Bali Juli 1976 yang melanda 3 dari 5 kabupaten
PMI mengerahkan tenaga sukarela, membuka Dapur Umum dan membantu perbaikan 500 buah rumah. Bekerjasama dengan tim medis dari Angkatan Darat, memberikan pelayanan kesehatan makanan dan obat-obatan.
Di tahun yang sama gempa bumi melanda Kecamayan Kurima dan Okbibab di Kabupaten Jayawijaya dengan kekuatan 6,8 Skala Richter.
PMI juga turun langsung membantu korban bencana Galunggung tahun 1982 selama beberapa bulan

Transfusi Darah
Tahun 1978 Pengurus Pusat memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertamakalinya kepada donor darah sukarela 75 kali.
Ketentuan tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah dikeluarkan oleh pemerintah melali Peraturan Pemerintah No.18 th 1980

DASAWARSA V 1984 - 1994
Setelah beberapa kali pindah dari Jl.Abdul Muis ke beberapa lokasi, akhirnya kantor pusat PMI menetap di Jl.Jendral Gatot Subroto Kav.96 yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1985.

Tracing and Mailing RRC-RI
Selain pelayanan Tracing and Mailing Service (TMS) untuk pengungsi di Pulau Galang, pada tahun 1987 TMS PMI mengurus kunjungan keluarga dari RRC ke Indonesia yang pertama kalinya sejak hubungan diplomatik kedua negara itu tahun 1967 terputus.
Di Jakarta, PMI ikut membantu para korban musibah tabrakan kereta api Bintaro berupa pertolongan P3K, Transfusi Darah, TMS, serta pemberian pakaian pantas di sejumlah RS di Jakarta tempat korban dirawat.

Bencana alam
PMI mengerahkan 700 orang KSR/PMR dan 8 tenaga dokter untuk membantu korban banjir bandang di Semarang Jawa Tengah dan juga ikut membantu korban Letusan Gunung Kelud Jawa Timur tahun 1990 dengan bantuan pangan dan obat-obatan senilai Rp.8.583.400,-
Untuk turut menanggulangi bencana gempa bumi Tsunami di Flores 12 Desember 1992, PMI membentuk Satgas KSR Serbaguna yang disebut SATGAS MERPATI I.

Perang Teluk tahun 1991
Dengan pecahnya Perang Teluk, Pemerintah Indonesia mempercayakan kepada PMI untuk memimpin pengiriman bantuan masyarakat Indonesia dengan pesawat khusus ke Jordania, untuk korban Perang Teluk sebanyak dua kali. Bantuan sandang, pangan, obat-obatan dan peralatan listrik yang diberikan senilai 249 juta rupiah.

Uji Saring Darah HIV
Penyebaran virus HIV yang semakin meningkat mendorong terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan RI No.622/1992 tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada donor darah. Sejalan dengan itu, Depkes RI memberikan bantuan reagensia untuk pemeriksaan virus HIV kepada PMI yang diperuntukkan bagi segenap UTDC-PMI.

Temu Karya KSR
Pada bulan Juli 1992 diadakan Temu karya dan Lomba KSR Tingkat Nasional di Lombok NTB diikuti pula oleh peserta dari Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan Jepang.

DASAWARSA VI 1994 - 2004
Bencana Alam (Gempa Bumi)
Kembali pada tahun 1994 ,Pengurus Pusat membentuk Tim SATGAS MERPATI II untuk membantu korban bencana Gempa Bumi di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi-Jawa Timur.
Juga pada tahun 1999, saat propinsi Bengkulu ditimpa gempa berkekuatan 7,9 skala richter, PMI dengan dukungan fasilitas Federasi Internasional dan Palang Merah Norwegia mendirikan rumah sakit lapangan berkapasitas 150 bed menggantikan fungsi rumah sakit setempat yang rusak di kota itu selama 10 bulan.
Gempa lainnya berskala 6,5 richter juga menimpa Banggai di Sulawesi Tengah pada bulan Mei 2002, dan beberapa bulan kemudian pada Juli 2000 gempa terjadi juga di 24 Kecamatan di Sukabumi dan Bogor.

Banjir
Akhir tahun 2000 banjir menimpa wilayah Aceh. Dengan bantuan ICRC di Lhoksumawe, Tim PMI ikut turun tangan membersihkan jalan-jalan dan fasilitas sosial lainnya dan memberikan bantuan 4000 paket bantuan alat kebersihan. Pada periode yang sama, banjir juga melanda Gorontalo Sulawesi Tengah yang mengakibatkan wilayah tersebut terutama di Kecamatan Ranoyapo terisolir banjir.
Banjir Lumpur dikuti longsor juga melanda wilayah Jawa Barat selama beberapa hari pada bulan Pebruari. Banjir bandang terjadi pula di NTB. 1000 paket bantuan PMI dan 610 petromaks disumbangkan oleh Federasi Internasional melalui PMI.
Awal Agustus 2001, banjir besar juga telah menghancurkan 8 Kecamatan di Kabupaten Nias Sumetera Utara. PMI telah mengirimkan obat-obatan dan bantuan paket keluarga berupa peralatan dapur, kelambu nyamuk, pakaian, selimut dan gula untuk memenuhi kebutuhan darurat sehari-hari di Nias.

Penanggulangan Bencana Konflik
Suatu konflik vertikal telah berlangsung di Aceh sejak Januari 2000, konflik horizontal di Poso Sulawesi Tengah pada 23 Mei 2000 dan kerusuhan hebat di Maluku Utara pada 17 Mei 2001. Di Aceh PMI bekerjasama dengan ICRC secara intensif melakukan kegiatan evakuasi korban luka dan mayat, membagikan bantuan pangan, pelayanan kesehatan darurat serta penyampaian berita keluarga. Sedangkan untuk Poso, PMI berkoordinasi dengan ICRC menyalurkan bantuan 4000 paket keluarga diikuti bantuan dari RCTI berupa tikar, sarung, handuk, jerigen, sabun mandi, sabun cuci dan pakaian yang diperuntukkan kepada 2000 orang. Sedang untuk konflik yang terjadi di Maluku Utara, kembali PMI bekerjasama dengan ICRC menyalurkan 5.655 paket bantuan keluarga kepada korban disamping pelayanan kesehatan di Tobelo dan Galela. Bantuan tambahan sebanyak 4500 paket dan 2000 unit peralatan sekolah dan seragam dari Kedutaan Besar Jepang. Di samping itu bantuan satu unit kendaraan juga telah dikirim ke Ternate dari Jakarta untuk membantu operasional teknis lapangan.

CBFA- Tarakan dan Lampung
Proyek pengembangan kesehatan berbasis masyarakat (CBFA) telah dimulai di Kalimantan Timur dan Tengah sejak Juni 2000. Bantuan disponsori oleh Palang Merah Belanda dengan Fasilitas Federasi Internasional bertujuan memperbaiki status kesehatan masyarakat di wilayah sasaran.

PMI KINI

Dalam rangka menghadapi perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan yang semakin global dalam suasana yang semakin demokratis maka PMI harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebagai stakeholder untuk ikut mengambil peran aktif di dalamnya.

Karena itu, PMI telah menetapkan misi dan visi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepalangmerahan dan digariskan di dalam garis-Garis Kebijakan PMI 2000 - 2004 :

A. Visi
PMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektif dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, dalam semangat kenetralan dan kemandirian.

B. Misi
Menyebarluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah serta Hukum perikemanusiaan Internasional (HPI) dalam masyarakat Indonesia.
Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, mencakup:
+ Bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat
+ Pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat
+ Usaha Kesehatan Transfusi Darah
Pembinaan Generasi Muda dalam kepalangmerahan, kesehatan dan kesejahteraan.
Melakukan konsolidasi organisasi, pembinaan potensi dan peningkatan potensi sumber daya manusia dan sumber dana untuk menuju PMI yang efektif dan efiesien.

PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN ORGANISASI

A. TUJUAN
Menyempurnakan organisasi dan tata laksana PMI di semua tingkatan untuk persiapan peningkatan kemandirian dan kenetralan PMI dalam 5 tahun ke depan.

B. PROGRAM 2002
Melanjutkan upaya akurasi data kapasitas organisasi daerah dan cabang dari hasil respon kuistioner yang diberikan Daerah dan Cabang dan Laporan Persemester atau Tahunan.
Menyusun pola standar Orientasi Kepalangmerahan dan implementasi manajemen PMI bagi pengurus.
Memberikan arahan kepada Daerah untuk mengaktifkan fungsinya melalui:
Pengamatan aktif, advokasi dan membantu implementasi AD/ART, khususnya di dalam MUSDA dan MUKERDA.
Lokakarya Manajemen dan Organisasi bagi daerah dan beberapa cabang terpilih.
Orientasi kepalangmerahan dan manajemen organisasi untuk daerah dan cabang-cabang yang dimiliki.
Membina Rencana Strategis Pengembangan Organisasi melalui kinerja tim OD
Lokakarya bagi pengembangan fungsi markas pusat bagi Kepala Unit Daerah (KAMADA)
Melanjutkan pemberian bantuan kepada korban gempa bumi di Bengkulu, dengan pilot program OD di PMI Bengkulu, untuk mendukung implementasi program CBFA, water and sanitation in Bengkulu.
Memantapkan persiapan untuk MUKERNAS tahun 2002
Menerbitkan perangkat lunak bagi pengembangan manajemen dan organisasi seperti Petunjuk Bagi Pengurus PMI.

Kapasitas Organisasi PMI per/ April 2002
Jumlah Daerah : 30 daerah
Jumlah Cabang : 323 cabang
Jumlah Ranting : 450 ranting
Jumlah KSR : 28.554 orang
Jumlah TSR : 22.347 orang
Jumlah PMR : 670.127 oranghttp://artikel-ksr.blogspot.com/2009/02/sejarah-pmi-berdirinya-palang-merah-di.html

Jadilah Sahabat Bumi!

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!http://www.ayocintabumi.110mb.com/sahabatbumi.html

Senin, 24 Oktober 2011

Artikel Google

Google adalah perusahaan dotnet yang kita yakini sebagai yang terbesar sejauh ini. Saya tergoda untuk mempelajari beberapa filosofi yang mereka anut dalam proses pengerjaan segala macam proyeknya. Kali ini saya mengutip dari situs resmi google.com dan mengintip sedikit apa yang sebenarnya mereka tanamkan di saat mereka mendesain sebuah program, engine, atau web. Dan berikut adalah 10 prinsip tentang designing yang akan selalu diterapkan saat berkutat tentang project.
1. Focus on peopletheir lives, their work, their dreams.
Ternyata Google sangat memperhatikan para pengguna jasanya, dalam hal ini tentu saja Manusia. Google sangan konsen tentang kehidupan manusia, apa pekerjaan sehari-harinya dan apa saja mimpi-mimpinya. Tim google terlatih untuk bisa mencari apa yang sebenarnya sedang dibutuhkan oleh Manusia, termasuk kebutuhan-kebutuhan yang kadangkala tidak bisa dihitung atau dikalkulasikan. Setiap hasil karya Google harus meningkatkan kualitas hidup orang tersebut. Dan tentunya sangat mudah untuk digunakan dalam membantu melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Every millisecond counts.
Tidak ada suatu hal yang lebih berharga dibandingkan waktu. Semua halaman Google harus dapat dengan cepat dibuka. Google menempatkan fitur-fitur penting pada lokasi yang mudah untuk dicari dan mudah dikenali sehingga tidak akan membuat user menjadi bingung dan pusing. Aksi klik, mengetik atau langkah-langkah yang membuang-buang waktu akan dieliminasikan. Kecepatan adalah sebuah keunggulan bagi Google dan tentunya tidak akan dikorbankan apabila tidak disertai dengan alasan yang memang masuk akal.
3. Simplicity is powerful.
Kesederhanaan desain selalu menjadi elemen yang mengisi ruang lingkup pekerjaan Google, kemudahan untuk mempergunakan, tampilan visual, kecepatan dan aksesibilitas adalah impak yang bagus karena adanya kesederhanaan tersebut. Kesederhanaan dimulai dari filosofi tentang apa fungsi dasar dari sebuah project atau program tersebut diciptakan. Google tidak akan menampilkan program yang terlalu banyak fitur yang justru tidak membantu sama sekali untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pengguna. Walaupun program yang ada harus berisi hal-hal yang kompleks dan rumit, Google akan tetap menjaga kesederhanaan di dalamnya dengan sempurna.
4. Engage beginners and attract experts.
Menarik minat para pemula dan sangat berguna bagi para ahli. Semua program atau project hasil kreasi Google harus bisa menjadi rujukan bagi para pengguna yang masih pemula maupun yang sudah sangat ahli secara sekaligus. Bukan berarti apa yang nampak sederhana di tampilan visualnya berarti tidak memiliki kekuatan yang dahsyat di fitur yang menjadi atributnya, sehingga akan memuaskan para pengguna yang memang menghendakinya.
5. Dare to innovate.
Berarti berani untuk melakukan inovasi-inovasi. Konsistensi desain membangun sebuah pondasi yang bisa dipercaya terhadap semua produk yang diciptakan Google, membuat para user merasa nyaman, dan membantu mempermudah menyelesaikan pekerjaan. Google mendorong untuk selalu adanya inovasi yang muncul, desain-desain yang beresiko yang memang harus dimunculkan saat ingin menciptakaan sesuatu yang memang dibutuhkan oleh penggunanya. Tim Google selalu berusaha untuk mendorong terciptanya ide-ide baru yang muncul dan benar-benar bermanfaat. Google wants to change the game.
6. Design for the world.
Arena World Wide Web telah terbuka lebar dan menyediakan banyak hal yang bisa kita cari disana, darimanapun dan kapanpun. Banyak orang yang telah menggunakan fasilitas internet melalui mobile gadgets nya. Tujuan Google adalah mendesain sebuah produk yang memang benar-benar relevan dan tersedia melalui media ataupun metode yang di mata para pengguna memang masuk akal. Google bisa dioperasikan di browser yang sudah tidak up2date, Google bisa dioperasikan dengan koneksi yang memang lambat, apabila hal tersebut memang diperlukan. Dan Google juga mempersilahkan para penggunanya untuk menentukan bagaimana mereka ingin melihat (view) produk tersebut (e.g. screen size, font size) dan bagaimana mereka ingin mengoperasikannya. Google memiliki misi bahwa semua informasi yang bersifat global, universal dan general memang dapat diakses dengan cara yang diingini oleh para penggunanya. Ingin semua produk nya menjadi sangat simple dan bersifat inklusif.
7. Plan for today’s and tomorrow’s business.
Produk komersil Google selain menghasilkan banyak uang, juga dapat dipastikan selalu berguna bagi para penggunanya. Untuk bisa mewujudkan gol tujuan tersebut, tim desainer akan selalu memastikan bahwa apa yang menjadi tujuan bisnis perusahaan harus sama dengan apa yang diidam-idamkan oleh para pengguna. Tim akan memastikan bahwa iklan-iklan yang terpasang di Google adalah iklan yang relevan, berguna dan beridentitas jelas. Google tidak akan pernah mencoba untuk meningkatkan revenue dari sebuah produk apabila pengambilan putusan tersebut berpotensi untuk mengurangi jumlah pengguna Google di masa yang akan datang. Apabila desain menjanjikan untuk mendatangkan keuntungan tapi tidak menyenangkan bagi pengguna nya, itulah saatnya tim Google akan kembali ke papan gambar. Tidak semua produk harus menghasilkan uang, dan tak ada satupun hal menghasilkan sesuatu yang buruk untuk bisnis
8. Delight the eye without distracting the mind.
Apabila pengguna melihat hasil desain Google dan berkomentar ” Wow, it’s vey beautiful” hal tersebut tentunya akan membuat tim merasa puas dan tersenyum. Kesan pertama yang impresif dan indah akan membuat pengguna merasa nyaman, langkah selanjutnya adalah membuat mereka yakin bahwa produk yang sedang mereka pakai memang handal dan profesional. Dan tentunya akan mendorong pengguna untuk menciptakan produk mereka sendiri. Sebuah estetika yang minimalis adalah hal yang paling masuk akal untuk hampir semua desain produk Google. Bersih, bebas dari guratan iklan-iklan yang tidak penting akan mempercepat proses loading dan tidak akan membuat bias tujuan penggunaan yang sebenarnya. Simple dan elegan memang tidak selamanya cocok untuk semua produk, tapi aspek audience dan konteks kultur memang kadang berperan sangat besar. Desain visual produk Google harus menguntungkan dan menyenangkan bagi pengguna dan harus mampu meningkatkan nilai guna itu sendiri bagi users.
9. Be worthy of people’s trust.
Sebuah desain yang baik bisa jadi akan menjadi sebuah perjalanan yang panjang untuk dapat memperoleh kepercayaan dari para penggunanya. Membangung kehandalan produk Google semuanya dimulai dari aspek yang paling mendasar – sebagai contoh untuk dapat memastikan bahwa interface yang ada memang efisien dan profesional, perintah-perintah yang ada dapat dengan mudah untuk dijalankan, iklan yang ada benar-benar teridentifikasi dengan jelas, terminologinya konsisten, dan pengguna tidak akan pernah tekejutkan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tantangan yang lebih hebat adalah bagaimana untuk mendemonstrasikan betapa Google sangat menghargai hak-hak dari para pengguna untuk memiliki dan mengontrol data mereka masing-masing. Produk Google selalu concern terhadap pelanggan dan memperingatkannya berkaitan dengan koneksi yang tidak aman, kebijakan tentang privasi yang berbeda antara satu website dengan website yang lain. Google akan selalu memastikan kembali secara jujur kepada pengguna, terutama mengenai data sharing, sehingga pengguna selalu diinformasikan tentang pilihan-pilihan yang tersedia.
10. Add a human touch.
Google terdiri atas berbagai macam personality yang bervariasi dan memiliki identitasnya masing-masing, demikian dengan desain Google yang selalu memiliki personality masing-masing. Element text / font dan desain akan selalu bersifat friendly, quirky dan smart. Tidak membosankan, tidak tertutup dan tidak arogan.
Google memang bukanlah pihak yang tahu tentang segala hal, dan tidak ada satu buah desainpun di dunia ini yang sempurna. Produk Google selalu membutuhkan feedback, dan Google akan beraksi untuk menanggapi segala bentuk feedback yang masuk. Di saat Google berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip desain yang ada, Tim akan memastikan ketersediaan waktu untuk produk yang akan dibangun.http://www.benih.net/teknologi/internet/google-design-principles-very-inspiring.html

Minggu, 23 Oktober 2011

Pen9orbaNn cNta

Ada cWex m'cw0x'y l9 bNcen9n Naek mt0r, kcptn'y 120km/jM.
Ce:sAy,pLan2 jja aQ tkt
Co:9k Ah.. It's fuN
Ce:9k,9k asYik..!!! Please,aQ tkt bWn9t
Co:kl0 kM m0 aQ tRnin kcpn'y bLank dlu kl0 kM sYank aQ
Ce:ok,aQ sYaaaNk bWn9t m'kM,skr9 tRnin kcptn'y
Co:Nnt dlu,kl0 kM pLux aQ,bRu aQ kbLin(ce pLux co'y)
Co:skr9 kM lepasN heLm d'kplaku,dN kM hRuz pke heLm'y d'kpla kM ce Nrut..
KeEsokn hRi'y d'kran tRtlis "s'buah mt0r mNbrk 9dun9 kRna reM'y bl0nk,,ada 2 0rn9 kRbn tp hNy 1 y9 sLmat" mw tw pa y9 tRjdi sbNr'y??
D'tn9h jLan,cw0x mNydri kl0 Rem'y bl0nk,tp dy 9k bza b'bwt pa2,kRna kcptn'y sdh 120km/jM dy 9k m0 bLank m'cWe'y c0z tkt cWe'y khwtir,akhr'y dy n9sh heLm dy k'cWe itu sPya cWe'y sLmt,Mskpn dy tw dy hRuz Mti..
itulah y9 Nma'y pn9rban'n cNta,jdi jn9n pRnh m'Nyia2kn cNta..

Kamis, 20 Oktober 2011

Sosialisme Pasar: Sebuah Reformasi Sistem Ekonomi di Cina

Sistem sosialisme pasar adalah suatu sistem yang memiliki karakter berbeda dangan sistem yang lain. Dalam sistem ini, kepemilikan faktor produksi adalah oleh negara dan atau kepemilikan secara kolektif oleh publik. Keputusan apa yang harus diproduksi sudah didesentralisasi dan dibuat berdasarkan kebutuhan yang bekerja berdasarkan mekanisme pasar. Motivasi para pelaku ekonomi adalah insentif material dan moral. Kehadiaran sistem ekonomi ini tidak lepas dari tokoh Deng Xiaoping. Ia adalah perintis reformasi Cina, dikenal dengan visi kreatifnya, yang mengawinkan sosialisme yang sudah mendarah daging dengan sisi positif kapitalisme. Sistem ekonomi hasil perkawinan ini kemudian dikenal dengan “sistem sosialisme pasar”, yaitu ”sosialisme dengan karakteristik Cina”. Dalam sisitem soialisme di Cina, perusahaan-perusahaan milik negara memang tetap menjadi pemain inti bagi ekonomi Cina, tetapi investasi asing mengalir masuk dengan lancar, dan perusahaan-perusahaan swasta tumbuh pesat. Akibatnya, wajah Cina tampil sebagai sebuah ‘ekonomi pasar sosialis’ yang membangun sebuah sistem ekonomi di mana kepemilikan publik merupakan arus utama. Dalam menghadapi pasar global, Cina menerapkan politik “pintu terbuka”, yaitu modal asing diberi kran kelonggaran untuk masuk dalam wilayah perdagangan Cina.